Semakin banyaknya pengguna internet, khususnya sosial media di Indonesia menghadirkan fenomena baru, yaitu dengan banyaknya influencer dan Key Opinion Leader (KOL) yang bermunculan. Mendengar kata influencer dan KOL, secara sekilas terdengar sama, namun kedua profesi tersebut memiliki beberapa perbedaan.

Apa itu Influencer dan KOL?

Perbedaan KOL dan Influencer

Menurut Redcomm, influencer adalah seseorang yang memiliki kekuatan untuk mempengaruhi orang lain dalam mengambil keputusan untuk membeli suatu produk. Mengapa hal tersebut bisa terjadi? karena influencer memiliki otoritas dan hubungan yang mendalam dengan pengikutnya. Bisa dikatakan, influencer adalah trend-setter dan memiliki kekuatan yang powerfull untuk mempengaruhi audiens atau pengikut mereka.

Kredibilitas seorang influencer bisa dilihat dari konten-konten yang ia unggah ke sosial medianya, seperti Instagram, Tiktok, YouTube, Twitter, Facebook, LinkedIn, ataupun Podcast. Platform tersebut menjadi saluran komunikasi yang mereka gunakan untuk mempengaruhi dan berinteraksi dengan para pengikut mereka.

Sedangkan KOL atau Key Opinion Leader menurut Highlight tidak selalu mengandalkan media sosial, KOL dikenal bukan karena ke aktifannya di media sosial, tetapi mereka dikenal karena keahliannya di satu bidang. Dengan keahliannya tersebut, KOL mempunyai kekuatan untuk lebih didengar pendapatnya.

Meskipun memiliki perbedaan, pada dasarnya influencer ataupun KOL memiliki peran yang sama, yaitu memberikan pengaruh besar kepada audiensnya untuk memutuskan membeli suatu produk, jasa, layanan, ataupun brand. Namun, tetap, keduanya mempunyai perbedaan signifikan yang akan berujung pada pengambilan keputusan suatu brand untuk mengajak kolaborasi. Hal tersebut bertujuan agar campaign digital marketing yang dilakukan bisa mencapai targetnya.

Apa Saja Perbedaan Influencer dan KOL?

1. Media yang Digunakan

Perbedaan KOL dan Influencer

Seperti yang dibahas sebelumnya, KOL adalah seorang individu yang ahli di bidang tertentu sehingga pendapatnya lebih didengar. Mereka cukup disegani karena profesinya. Menurut Glints, media yang digunakan KOL cenderung tradisional, seperti televisi dan radio. Alasan KOL lebih didengar karena mereka mempunyai profesi yang terpandang, sehingga sumber informasi yang dibagikan valid. Mereka juga banyak berkomunikasi secara langsung dengan para pengikutnya secara tatap muka, tidak hanya secara online.

Sementara itu, influencer biasanya hanya bisa berkomunikasi dengan para pengikutnya melalui media sosial, jarang terjadi komunikasi langsung. Para influencer mempunyai kekuatan mempengaruhi pengikutnya melalui berbagai konten digital yang ia ciptakan.

Baca juga: Perbedaan Marketing dan Branding

2. Area Pengaruh dan Letak Geografis

Perbedaan KOL dan Influencer

Menurut Redcomm, KOL tidak selalu aktif berperan sebagai influencer di media sosial. Kepopuleran dan profesionalisme KOL hanya berada di wilayah tertentu, baik itu cakupan kota ataupun provinsi. Akan tetapi, apabila seorang KOL sudah sering mendapatkan kesempatan tampil di media televisi ataupun media cetak, bahkan aktif di sosial media, maka tidak menutup kemungkinan ia juga bisa berperan sebagai influencer.

Berbeda dengan influencer yang benar-benar memanfaatkan jaringan internet yang luas dan tak terbatas. Kontan-konten yang dibuatnya tidak tertutup kemungkinan ditonton oleh berbagai negara di seluruh dunia, sehingga memiliki penggemar dari berbagai wilayah, bahkan berbagai negara.

3. Kredibilitas

Perbedaan KOL dan Influencer

Kredibilitas KOL berasal dari kehidupannya yang nyata, ia bisa berpendapat karena keahlian dan profesinya di satu bidang. Sedangkan kredibilitas yang didapatkan influencer berasal dari pengikutnya atas dasar identifikasi personal yang ditampilkan oleh influencer itu sendiri di berbagai akun sosial media yang mereka miliki.

4. Pekerjaan Sehari-hari

https://www.youtube.com/watch?v=oPeb3uGXYRM

KOL adalah individu yang ahli di suatu bidang, sehingga ia memilki pekerjaan full time. Misalnya, KOL yang berprofesi sebagai dokter, psikolog, atau berbagai pekerjaan lainnya. Maka dari itu, karena profesinya tersebut, sudah dipastikan pengetahuan KOL tidak diragukan lagi.

Berbeda dengan influencer yang biasanya cenderung menghabiskan waktu lebih lama di dunia online. Para influencer akan bekerja keras untuk menciptakan ide dan konten yang bisa menarik perhatian pengikutnya di media sosial. Selain itu, ia juga harus mengikuti lebih banyak tentang dunia digital marketing, mencari jasa digital marketing, konsultan digital marketing, dan berbagai jasa digital agency lainnya yang bisa membantu para influencer untuk mendapatkan engagement yang tinggi.

Demikian sedikit gambaran mengenai perbedaan antara Key Opinion Leader (KOL) dan influencer. Ikuti terus perkembangan mengenai tren terkini, ataupun terkait branding dan marketing online. Kami juga membuka layanan konsultan branding dan marketing, jasa pembuatan website, jasa web development, dan berbagai layanan marketing lainnya untuk membantu meningkatkan performa bisnis yang sedang Anda jalankan.