Jenis Branding untuk Meningkatkan Bisnis, Membangun branding tentu bukanlah hal yang mudah. Setiap perusahaan perlu melakukan branding agar produknya lebih dikenal oleh masyarakat luas. Maka dari itu, branding adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan bisnis.
Namun, sebelum melakukan strategi branding, ada baiknya Anda mengetahui jenis branding. Berikut ini beberapa jenis branding yang dirangkum dari Tailor Brands:
1. Corporate Branding
Corporate branding adalah jenis branding yang berfokus pada keseluruhan perusahaan. Citra branding perusahaan yang baik memiliki efek jangka waktu yang panjang. Para pelanggan pun secara otomatis akan mempercayai produk yang Anda keluarkan, sekalipun itu produk baru.
Dengan demikian, corporate branding Anda cukup berhasil karena brand Anda sudah dikenal oleh masyarakat, bahkan sudah mendapatkan kepercayaan.
2. Personal Branding
Personal branding mengacu pada individu. Biasanya jenis branding ini digunakan oleh para selebriti, politisi, influencer, atau bahkan digital marketer. Tujuan personal branding yaitu untuk membangun citra positif dan meningkatkan kepercayaan khalayak kepada individu.
Media sosial adalah salah satu alat yang ampuh untuk membangun citra pribadi karena bisa menjangkau khalayak luas melalui platform pribadinya. Contohnya, Neil Patel yang berhasil melakukan personal brandingnya sebagai SEO expert, atau di Indonesia misalnya Deddy Corbuzier yang saat ini dijuluki dengan The Father of YouTube Indonesia.
3. Product Branding
Jenis branding ini sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari tanpa kita menyadarinya. Contohnya, ketika Anda ingin minum, seketika refleks menyebutkan brand Aqua, padahal merek kemasan minuman yang sedang Anda minum bukan Aqua.
Dengan demikian, product branding Aqua bisa dikatakan berhasil karena membuat masyarakat sangat melekat terhadap brand produk tersebut.
4. Geographical Branding
Branding tidak hanya mencakup personal, corporate, ataupun objek saja. Suatu wilayah juga bisa diperkenalkan melalui branding, jenis branding tersebut disebut dengan geographical branding.
Jenis branding ini sering dipakai untuk mempromosikan daerah wisata yang terdapat keunikan di dalamnya. Misalnya Bandung dikenal dengan sebutan Kota Kembang.
5. Co-branding
Jenis co-branding adalah ketika dua brand perusahaan atau lebih bergabung dengan produk yang sama (partnership). Contohnya seperti Uber dan Spotify yang bermitra dalam kampanye “soundtrack untuk perjalanan Anda”.
Tujuan utama co-branding biasanya untuk menawarkan produk yang unik dan inovatif kepada pelanggan untuk mendapatkan keuntungan kompetitif dan meningkatkan pangsa pasar. Sehingga kedua belah pihak bisa menikmati return on investment dan keuntungan yang meningkat.
6. Service Branding
Jenis branding ini memberikan penekanan kuat pada pengalaman konsumen atau customer experience. Hal tersebut menjadi bagian penting dalam strategi pemasaran, karena setelah konsumen merasakan bagaimana kualitas produk dan pelayanan dari sebuah brand atau perusahaan, mereka akan memberikan informasi yang baik kepada masyarakat.
Itulah beberapa jenis branding yang harus kita ketahui sebelum melakukan strategi marketing yang akan dijalankan.
Foto: Freepik