Dengan merencanakan konten marketing yang baik, maka akan memberikan hasil yang efektif dan dapat mendukung kesuksesan strategi marketing secara keseluruhan. Menurut Clear Voice yang dilansir dari Inmarketing, content plan adalah pengembangan konten untuk mendukung tercapainya target dan tujuan bisnis perusahaan.
Content plan adalah bagian dari content marketing. Menurut Glints, dalam content marketing, saat Anda akan membuat konten apapun itu, maka harus berfokus pada target pasar dan orang yang sudah menjadi user Anda. Apabila tidak memiliki data, Anda tidak tahu apa saja keinginan dan kebutuhan yang diperlukan oleh target pasar, sehingga akan berdampak pada engagement yang tidak sesuai harapan. Sedangkan, tujuan dari content planning adalah meningkatkan awareness dan konversi.
Apa Perbedaan Content Plan dan Content Strategy?
Menurut Hubspot, content strategi merupakan pengaturan konten yang dibuat dalam bentuk tertulis, visual atau yang lainnya, sedangkan content plan berfokus pada perencanaannya. Content strategy dibuat bertujuan untuk mengetahui strategi apa saja agar bisa mencapai KPI markrting. Sedangkan content plan berfokus pada perencanaan ide konten sampai penjadwalan kapan waktu terbaik untuk memposting konten, dan mau menggunakan platform apa?
Baca juga: 3 Ide Konten Instagram untuk Tingkatkan Engangement
Agar content planning Anda berjalan lebih maksimal, berikut ini ada beberapa langkah untuk mengoptimalkannya yang dilansir dari Glints, yaitu:
1. Tentukan Tujuan
Sebelum membuat conten plan, Anda harus membuat content strategy terlebih dahulu untuk mengetahui target pasar yang ingin dijangkau. Melansir dari Profil Tree, apabila perencanaan konten ingin berhasil secara optimal, maka Anda harus mengetahui siapa saja target pasar Anda. Apabila tidak, maka konten yang sudah dibuat tidak akan relevan.
2. Buat Kategori yang Jelas
Apabila sudah mengetahui target pasar, selanjutnya buatlah kategori konten yang jelas. Buatlah kategori yang beragam agar para pelanggan tidak merasa bosan. Anda juga bisa menyelipkan konten edukasi di antara konten soft selling dan hard selling. Dengan demikian, konten yang dibuat tidak terasa monoton dan tetap insightful.
Baca juga: 5 Strategi Marketing untuk Generasi Z
3. Menyusun Rapi Kalender Editorial
Dengan membuat kalender editorial akan memudahkan Anda untuk membuat content plan yang lengkap. Tweak Your Biz menyarankan untuk membuat spreadsheet, baik dari Excel ataupun di Google Sheets yang berisikan kategori, penjadwalan tanggal, prioritas, status, deadline. Buatlah sesuai dengan kebutuhan Anda masing-masing.
4. Pilih Platform yang Tepat
Pemilihan platform ini harus disesuaikan dengan value brand yang Anda miliki dan siapa target marketnya? Dengan demikian bisa menentukan mau menggunakan platform apa untuk menyebarkan konten yang sudah Anda buat. Misalnya, Facebook biasanya didominasi oleh orang tua, sedangkan Instagram dan Tiktok digandrungi oleh anak muda.
5. Lakukan Riset
Apabila ingin mendapatkan engagement yang tinggi, maka Anda harus melakukan riset untuk membuat content planning. Buatlah konten dengan mengikuti tren terkini. Anda juga bisa menggunakan keyword yang sedang banyak dicari dan relevan dengan target market Anda.
Itulah penjelasan singkat mengenai perbedaan content plan dan content strategy, dan beberapa langkah untuk membuat content plan yang efektif. Membuat perencanaan konten adalah salah satu hal yang penting untuk mendukung kesuksesan proses marketing campaign, terutama melalui media digital. Apabila Anda ingin meningkatkan engagement, tidak ada salahnya untuk menggunakan jasa digital marketing agency atau bisa berkonsultasi langsung dengan ahlinya di bidang konsultan branding dan marketing.